Saturday, June 28, 2014

KOMPONEN EKOSISTEM DAN PENCEMARANNYA

      Bilamana mengamati lingkungan sekitar kita dengan seksama maka kita akan sadar bahwa  di lingkungan kita terdapat bermacam-macam benda, seperti batu, air, pohon, dan burung. dari bermacam benda yang kita lihat tersebut, sadarlah kita bahwa manusia di dunia ini tidak hidup sendiritetapi selalu ditemani oleh benda-benda dissekitar kita. benda-benda di alam lingkungan kita dapat dibedakan menjadi dua komponen utama dari suatu ekosistem, yaitu ekosistem abiotik (benda mati/nonliving) dan ekosistem biotik (benda hidup/living).

Ekosistem Abiotik 

      Dalam suatu komponen ekosistem abiotik, terdapat suatu komponen ekosistem yang berpengaruh besar terhadap ekosisitem itu sendiri. Pengaruh tersebut antara lain terjadinya perubahan cuaca, bencana alam, kekeringan, dan banjir, yang semuanya diakibatkan oleh perubahan faktor-faktor dalam ekosistem itu sendiri. Ada dua faktor utama dalam sistem abiotik, yaitu faktor fisik dan faktor kimiawi.
      Faktor fisik yang berpengaruh besar terhadap ekosistem ialah :
  • sinar matahari dan awan;
  • suhu rata-rata dan frekuens suhu;
  • rata-rata prespitasi (hujan) dan distribusinya sepanjang tahun;
  • angin;
  • latitude (jarak dari garis katulistiwa);
  • altitude (tinggi dari permukaan laut);
  • kondisi tanah secara alamiah (ekosistem darat);
  • kebakaran (ekosistem darat);
  • arus laut (ekosistem air);
  • jumlah endapan padat (ekosistem air). 

LINGKUNGAN HIDUP DAN PENCEMARAN

  Lingkungan tempat kita hidup sangat mempengaruhi kualitas kehidupan kita. Beberapa komponen yang sangat erat dalam kehidupan kita ialah udara yang kita isap setiap saat dan air yang kita minum setiap hari. Udara dan air yang bersih sangat diperlukan untuk kesehatan sehingga dapat menunjang aktivitas kita untuk berkreasi dan menghasilkan hal yang positif. Tetapi sebaliknya, bila dua komponen utama tersebut tercemar, maka pencemarannya akan menimbulkan perubahan terhadap kualitas kehidupan kita. Kesehatan tubuh mulai menurun, begitu pula daya tahan tubuh terhadap infeksi penyakit. Semuanya itu akan berpengaruh terhadap penurunan produktivitas dalam berkarya.
      Udara disekitar kita dewasa ini sangat peka terhadap pencemaran; hal ini erat hubungannya dengan aktivitas manusia untuk mengejar kehidupan modern. Bermacam jenis polutan sebagai efek samping dari produk-produk yang diperlukan manusia, telah banyak mencemari udara yang kita isap setiap saat. bahan pencemar seperti senyawa karbon dan (CO, CO2), sulfida (SO2, SO3), nitrogen (NO, NO2, N2O), partikel logam (Pb, Cd, As, Hg), dan beberapa senyawa kimia lainnya telah terbukti mencemari udara, terutama didaerah industri dan perkotaan. semakin hari pencemaran udara tersebut bila diteliti dan dianalisis, jumlahnya semakin meningkat sehingga kita harus selalu waspada akan akibat yang ditimbulkannya.
      Air yang kita pergunakan setiap hari tidak lepas dari pengaruh pencemaran yang diakibatkan oleh ulah manusia juga. Beberapa bahan pencemar seperti bahan mikrobiologik (bakteri, virus, parasit), bahan organik (pestisida, deterjen), dan beberapa bahan inorganik (garam, asam, logam), serta beberapa bahan kimia lainnya sudah banyak ditemukan didalam air yang kita pergunakan. Air yang sudah tercemar tersebut di samping terasa tidak enakkalau diminum juga dapat menyebabkan gangguan kesehatan terhadap orang yang meminumnya. karena itu, memonitor kualitas air yang dipergunakan setiap hari sangat diperlukan untuk mencegah akibat negatif yang ditimbulkannya.
      Di samping akibat buruk secara langsung terhadap manusia, polusi udara dan air juga berpengaruh negatif terhadap makhluk hidup lainnya. Selain dapat menurunkan produksi tanaman pangan, perikanan, maupun peternakan, kualitas produksi komoditi tersebut juga sangat menurun, sehingga dapat melemahkan daya saing dalam era pasar bebas internasional. Hal tersebut terjadi karena di dalam produk komoditi yang bersangkutan terdapat bahan kimia yang mengakibatkan pengaruh negatif terhadap konsumen yang memakannya.


Sumber : Darmono. 2001. Lingkungan Hidup dan Pencemaran: Hubngannya Dengan Toksikologi Senyawa Logam. UI Press. Jakarta 

Friday, June 20, 2014

Bacaan-Bacaan Dalam Shalat : Bacaan do'a iftititah dan artinya


Kumpulan Puisi Tanpa Judul

Siklus hidup kini berputar lagi
Membiarkan semuanya berlalu dan pergi

Tak peduli ia indah atau tidak
Yang pasti kini mulai retak

Satu hal yang pasti dalam siklus
Akan ada kenangan yang takkan terhapus

Mungkin saja sebuah cerita
Tentang ironi perjalanan cinta

Kumpulan Puisi Tanpa Judul

Bila suatu saat kata maaf tidak akan berarti
Maka apakah alasan tuhan menciptakan kata maaf ?
Bila suatu saat kata cinta tak akan berarti
Maka apakah alasan tuhan memberikan cinta dihati kita ?

Sampai dunia ini akan berakhir
Kata maaf dan cinta tidak akan terpisahkan
sampai dunia ini akan berakhir
kata maaf dan cinta tidak akan terhapuskan

Mengapa ?
Karena kata maaf dan cinta tidak akan pernah kadaluarsa
Karena tuhan menciptakannya begitu sempurna
Bukan hanya sebagai kata tanpa makna
Tetapi sebagai penyejuk hati
Dan kunci kedamaian dunia

Friday, June 6, 2014

Obat Sakit Gigi Tradisional Paling Ampuh


Sakit gigi merupakan satu dari beberapa penyakit paling terkenal dan paling menyiksa. Rasa sakit akibat sakit gigi begitu nyata, gigi seakan terasa berdenyut, kadang ditambah sakit kepala dan demam, kemudian para penderita sakit gigi menjadi sangat sensitif terhadap suara bising dan mudah marah. Sakit gigi hanya bisa ditandingi oleh sakit hati. Rasanya ingin dicopot saja itu gigi yang sakit biar ga pernah sakit-sakit lagi.
Penyebab sakit gigi bisa beberapa hal, diantaranya gigi berlubang, retak, terkikis, kebanyakan makan permen karet, atau bahkan gusi yang terinfeksi. Nah, berikut ini beberapa ramuan tradisional untuk mengobati sakit gigi

Bawang putih

Berdasarkan buku
 Jude’s Herbal Home Remedies yang ditulis oleh Jude C. Todd, bawang putih dapat menyembuhkan sakit gigi atau gigi berlubang karena mengandung senyawa antiseptik. Ambil satu siung bawang putih dan letakkan di gigi. Lakukan selama 5 menit, kemudian keluarkan bawang putih dan bilas mulut dengan air hangat.
Daun Cengkeh

Cengkeh merupakan rempah yang menjadi bahan dalam pembuatan rokok. Namun, daun cengkeh ternyata memiliki khasiat untuk mengobati sakit gigi. Caranya, cuci beberapa helai daun cengkih, seduh dengan air mendidih, kemudian dilumatkan. Peras dengan kain. Basahi kapas dengan cairannya, jejalkan ke lubang gigi yang sakit.

Minyak cengkih

Sebuah penelitian pada
 Journal of Dentistry tahun 2006 menemukan, minyak cengkih juga bisa meringankan sakit gigi.
Berikan 2 – 3 tetes minyak cengkih ke kapas kemudian gosokkan pada gigi. Jika menggunakan cengkih, basahi dulu dengan air liur atau kunyah-kunyah sebelum dimasukkan pada gigi.

Teh Hangat

Dalam buku
 Prescription for Herbal Healing yang ditulis oleh Phyllis A. Balch, dikatakan teh dapat digunakan untuk mengobati sakit gigi. Teh panas membantu menghilangkan bakteri di mulut dan mengurangi rasa sakit sementara. Tempatkan kantong teh pada gusi untuk membantu menghentikan peradangan. Sebaiknya jangan dicampur gula dalam teh hangat.
Cabe rawit

Kecil-kecil cabe rawit adalah ungkapan untuk menggambarkan sesuatu yang kecil namun memiliki banyak kelebihan. Dalam hal mengatasi sakit gigi, ini bukan sekedar ungkapan. Cabe rawit mengandung senyawa capsaicin yang berfungsi sebagai pereda rasa sakit. Larutkan cabe ke dalam air panas, celupkan kapas, peras sedikit dan letakkan di gigi.

Getah Jarak

Tanaman jarak memang memiliki banyak manfaat untuk kehidupan manusia. Selain minyak buah jarak yang sekarang sedang diupayakan sebagai bahan bakar alternatif, getah dari pohon jarak ini ternyata berkhasiat mengobati sakit gigi berlubang. Caranya gampang, hanya dengan meneteskan getah jarak pada gigi yang berlubang. Atau bisa juga dengan mengambil getah jarak menggunakan kapas, kemudian masukkan kapas pada gigi yang berlubang.

Akar Kangkung

Siapa sangka sayuran yang bisa bikin ngantuk jika dikonsumsi terlalu banyak ini bisa juga dijadikan sebagai obat untuk mengatasi sakit gigi. Caranya: Sediakan segenggam
 akar kangkung, 1/2 sdt cuka, direbus dengan 1 gelas air. Gunakan air rebusannya untuk berkumur.
Akar Meniran

Selama ini kita mengenal meniran sebagai tanaman herbal untuk mengobati penyakit ginjal, gangguan saluran kencing, hepatitis dan disentri. Namun ternyata akar meniran juga berkhasiat untuk mengobati gigi yang sakit. Caranya: Cuci bersih akar meniran, lalu kunyah-kunyah pada gigi yang sakit.

Sereh

Sereh (bukan
 sirih) dikenal juga dengan nama serai. Biasa digunakan sebagai bumbu dapur terutama untuk pepes agar menambah aroma. Caranya: Rebus 40 g sereh segar dengan 2 gelas air sampai airnya tinggal setengah. Gunakan ramuan ini untuk berkumur.
Es batu

Menggunakan es batu dikenal untuk mengurangi nyeri dan pembengkakan pada gigi dan gusi. Masukkan es batu dalam kantong kain atau ke area sakit dan biarkan selama 5 – 10 menit. Lakukan ini sebanyak 2 kali sehari, tapi bila kondisi tidak membaik, segera hubungi dokter.

Untuk mencegah sakit gigi kambuh, rajin-rajinlah menjaga kesehatan gigi. Ingat, sakit gigi hanya bisa ditandingi oleh sakit hati.


Saturday, April 12, 2014

Pengertian COD dan BOD

Kehidupan mikroorganisme, seperti ikan dan hewan air lainnya, tidak terlepas dari kandungan oksigen yang terlarut di dalam air, tidak berbeda dengan manusia dan mahluk hidup lainnya yang ada di darat, yang juga memerlukan oksigen dari udara agar tetap dapat bertahan. Air yang tidak mengandung oksigen tidak dapat memberikan kehidupan bagi mikro organisme, ikan dan hewan air lainnya. Oksigen yang terlarut di dalam air sangat penting artinya bagi kehidupan.
Untuk memenuhi kehidupannya, manusia tidak hanya tergantung pada makanan yang berasal dari daratan saja (beras, gandum, sayuran, buah, daging, dll), akan tetapi juga tergantung pada makanan yang berasal dari air (ikan, kerang, cumi-cumi, rumput laut, dll).
Tanaman yang ada di dalam air, dengan bantuan sinar matahari, melakukan fotosintesis yang menghasilkan oksigen. Oksigen yang dihasilkan dari fotosintesis ini akan larut di dalam air. Selain dari itu, oksigen yang ada di udara dapat juga masuk ke dalam air melalui proses difusi yag secara lambat menembus permukaan air. Konsentrasi oksigen yang terlarut di dalam air tergantung pada tingkat kejenuhan air itu sendiri. Kejenuhan air dapat disebabkan oleh koloidal yang melayang di dalam air oleh jumlah larutan limbah yang terlarut di dalam air. Selain dari itu suhu air juga mempengaruhi konsentrasi oksigen yang terlarut di dalam air. Tekanan udara dapat pula mempengaruhi kelarutan oksigen di dalam air. Tekanan udara dapat pula mempengaruhi kelarutan oksigen di dalam air karena tekanan udara mempengaruhi kecepatan difusi oksigen dari udara ke dalam air.
Kemajuan industri dan teknologi seringkali berdampak pula terhadap keadaan air lingkungan, baik air sungai, air laut, air danau maupun air tanah. Dampak ini disebabkan oleh adanya pencemaran air yang disebabkan oleh berbagai hal seperti yang telah diuraikan di muka. Salah satu cara untuk menilai seberapa jauh air lingkungan telah tercemar adalah dengan melihat kandungan oksigen yang terlarut di dalam air.
Pada umumnya air lingkungan yang telah tercemar kandungan oksigennya sangat rendah. Hal itu karena oksigen yang terlarut di dalam air diserap oleh mikroorganisme untuk memecah/mendegradasi bahan buangan organik sehingga menjadi bahan yang mudah menguap (yang ditandai dengan bau busuk). Selain dari itu, bahan buangan organik juga dapat bereaksi dengan oksigen yang terlarut di dalam air organik yang ada di dalam air, makin sedikit sisa kandungan oksigen yang terlarut di dalamnya. Bahan buangan organik biasanya berasal dari industri kertas, industri penyamakan kulit, industri pengolahan bahan makanan (seperti industri pemotongan daging, industri pengalengan ikan, industri pembekuan udang, industri roti, industri susu, industri keju dan mentega), bahan buangan limbah rumah tangga, bahan buangan limbah pertanian, kotoran hewan dan kotoran manusia dan lain sebagainya.
Dengan melihat kandungan oksigen yang terlarut di dalam air dapat ditentukan seberapa jauh tingkat pencemaran air lingkungan telah terjadi. Cara yang ditempuh untuk maksud tersebut adalah dengan uji :
1.      COD, singkatan dari Chemical Oxygen Demand, atau kebutuhan oksigen kimia untuk reaksi oksidasi terhadap bahan buangan di dalam air.
2.      BOD singkatan dari Biological Oxygen Demand, atau kebutuhan oksigen biologis untuk memecah bahan buangan di dalam air oleh mikroorganisme.
Melalui kedua cara tersebut dapat ditentukan tingkat pencemaran air lingkungan. Perbedaan dari kedua cara uji oksigen yang terlarut di dalam air tersebut secara garis besar adalah sebagai berikut ini.
chemical oxygen demand adalah kapasitas air untuk menggunakan oksigen selama peruraian senyawa organik terlarut dan mengoksidasi senyawa anorganik seperti amonia dan nitrit. biological (biochemical) oxygen demand adalah kuantitas oksigen yang diperlukan oleh mikroorganisme aerob dalam menguraikan senyawa organik terlarut. jika BOD tinggi maka dissolved oxygen (DO) menurun karena oksigen yang terlarut tersebut digunakan oleh bakteri. akibatnya ikan dan organisme air
hubungan keduanya adalah sama-sama untuk menentukan kualitas air, tapi BOD lebih cenderung ke arah cemaran organik..
Dalam proses penanganan air limbah biologis dengan sistem aerobik, oksigen menjadi penting untuk penurunan kadar BOD dan COD yang efektif.
Tingkat Oksigen terlarut yang Positif harus dipertahankan dalam pabrik penanganan biologis aerobik untuk memungkinkan biomass mencernakan BOD dan COD secara optimal. Pada saat aerasi biasa digunakan, oksigen dengan tingkat kemurnian yang tinggi menawarkan lebih banyak oksigen tingkat tinggi dan penurunan kadar COD daripada sistem aerasi yang konvensional.
Proses Oxy Dep Air Products telah dikembangkan untuk menggunakan oksigen dalam proses pengaliran pelumas yang diaktifkan (ASP) dalam bentuk yang efisien. Penggunaan oksigen Oxy-Dep atau proses hibridasi udara oksigen secara luar biasa telah meningkatkan kapasitas ASP untuk pemindahan kontaminasi.


Friday, April 11, 2014

Analisa oksigen terlarut (DO)

Oksigen merupakan gas yang penting dalam perairan dan berperan dalam proses biologi seperti metabolism dan dekomposisi. Sumber oksigen dapat berasal dari udara melalui proses turbulensi dan hasil fotosintesis organism air (fitoplankton).
Perbedaan oksigen terlarut dengan metode titrasi dikembangkan oleh winkler (1988) dan sampai saat ini telah banyak mengalami modifikasi. Oksigen dalam air diikat dengan MnCl2 dalam media yang bersifat basa karena NaOH membentuk mangano sperti reaksi :

Mn2+ + 2OH-                                                              Mn(OH)2
2Mn(OH)2 + O2                                                        2MnO(OH)2
MnO(OH)2 + 4H+ + 2I-                                        Mn2+  + I2 + 3H2O
I2 + 2S2O-3                                                                  S4O-6  + 2I-
Oksigen terlarut (dissolved oxygen, disingkat DO) atau sering juga disebut dengan kebutuhan oksigen (Oxygen demand) merupakan salah satu parameter penting dalam analisis kualitas air. Nilai DO yang biasanya diukur dalam bentuk konsentrasi ini menunjukan jumlah oksigen (O2) yang tersedia dalam suatu badan air. Semakin besar nilai DO pada air, mengindikasikan air tersebut memiliki kualitas yang bagus. Sebaliknya jika nilai DO rendah, dapat diketahui bahwa air tersebut telah tercemar. Pengukuran DO juga bertujuan melihat sejauh mana badan air mampu menampung biota air seperti ikan dan mikroorganisme. Selain itu kemampuan air untuk membersihkan pencemaran juga ditentukan oleh banyaknya oksigen dalam air. Oleh sebab pengukuran parameter ini sangat dianjurkan disamping paramter lain seperti kob dan kod.
Di dalam air, oksigen memainkan peranan dalam menguraikan komponen-komponen kimia menjadi komponen yang lebih sederhana. Oksigen memiliki kemampuan untuk beroksida dengan zat pencemar seperti komponen organik sehingga zat pencemar tersebut tidak membahayakan. Oksigen juga diperlukan oleh mikroorganisme, baik yang bersifat aerob serta anaerob, dalam proses metabolisme. Dengan adanya oksigen dalam air, mikroorganisme semakin giat dalam menguraikan kandungan dalam air.
 (Anonim, http://id.wikipedia.org/wiki/Oksigen_terlarut)                 
Oksigen dibutuhkan oleh semua jasad hidup untuk pernapasan, proses metabolisme atau pertukaran zat yang kemudian menghasilkan energi untuk pertumbuhan dan pembiakan. Disamping itu, oksigen juga dibutuhkan untuk oksidasi bahan-bahan organik dan anorganik dalam proses aerobik. Sumber utama oksigen dalam suatu perairan berasal sari suatu proses difusi dari udara bebas dan hasil fotosintesis organisme yang hidup dalam perairan tersebut. Kecepatan difusi oksigen dari udara, tergantung sari beberapa faktor, seperti kekeruhan air, suhu, salinitas, pergerakan massa air dan udara seperti arus, gelombang dan pasang surut. ODUM (1971) menyatakan bahwa kadar oksigen dalam air laut akan bertambah dengan semakin rendahnya suhu dan berkurang dengan semakin tingginya salinitas. Pada lapisan permukaan, kadar oksigen akan lebih tinggi, karena adanya proses difusi antara air dengan udara bebas serta adanya proses fotosintesis. Dengan bertambahnya kedalaman akan terjadi penurunan kadar oksigen terlarut, karena proses fotosintesis semakin berkurang dan kadar oksigen yang ada banyak digunakan untuk pernapasan dan oksidasi bahan-bahan organik dan anorganik Keperluan organisme terhadap oksigen relatif bervariasi tergantung pada jenis, stadium dan aktifitasnya. Kebutuhan oksigen untuk ikan dalam keadaan diam relatif lebih sedikit apabila dibandingkan dengan ikan pada saat bergerak atau memijah. Jenis-jenis ikan tertentu yang dapat menggunakan oksigen dari udara bebas, memiliki daya tahan yang lebih terhadap perairan yang kekurangan oksigen terlarut.
Kandungan oksigen terlarut (DO) minimum adalah 2 ppm  dalam keadaan nornal dan tidak tercemar oleh senyawa beracun (toksik). Kandungan oksigen terlarut minimum ini sudah cukup mendukung kehidupan  organisme. Idealnya, kandungan oksigen terlarut tidak boleh kurang dari 1,7 ppm selama waktu 8 jam dengan sedikitnya pada tingkat kejenuhan sebesar 70 %. KLH menetapkan bahwa kandungan oksigen terlarut adalah 5 ppm untuk kepentingan wisata bahari dan biota laut. Oksigen memegang peranan penting sebagai indikator kualitas perairan, karena oksigen terlarut berperan dalam proses oksidasi dan reduksi bahan organik dan anorganik. Selain itu, oksigen juga menentukan khan biologis yang dilakukan oleh organisme aerobik atau anaerobik. Dalam kondisi aerobik, peranan oksigen adalah untuk mengoksidasi bahan organik dan anorganik dengan hasil akhirnya adalah nutrien yang pada akhirnya dapat memberikan kesuburan perairan.
Dalam kondisi anaerobik, oksigen yang dihasilkan akan  lebih sederhana dalam bentuk nutrien dan gas. Karena proses oksidasi dan reduksi inilah maka peranan oksigen terlarut sangat penting untuk membantu mengurangi beban pencemaran pada perairan secara alami maupun secara perlakuan aerobik yang ditujukan untuk memurnikan air  buangan industri dan rumah tangga. Sebagaimana diketahui bahwa oksigen berperan sebagai pengoksidasi dan pereduksi bahan kimia beracun menjadi senyawa lain yang lebih sederhana dan tidak beracun. Disamping itu, oksigen juga sangat dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk pernapasan. Organisme tertentu, seperti mikroorganisme, sangat berperan dalam menguraikan senyawa kimia beracun rnenjadi senyawa lain yang Iebih sederhana dan tidak beracun. Karena peranannya yang penting ini, air buangan industri dan limbah sebelum dibuang ke lingkungan umum terlebih dahulu diperkaya kadar oksigennya.
Oksigen terlarut dapat dianalisis atau ditentukan dengan 2 macam cara, yaitu :
1. Metoda titrasi dengan cara WINKLER
Metoda titrasi dengan cara WINKLER secara umum banyak digunakan untuk menentukan kadar oksigen terlarut. Prinsipnya dengan menggunakan titrasi iodometri. Sampel yang akan dianalisis terlebih dahulu ditambahkan larutan MnCl2 den Na0H – KI, sehingga akan terjadi endapan Mn02. Dengan menambahkan H2SO4 atan HCl maka endapan yang terjadi akan larut kembali dan juga akan membebaskan molekul iodium (I2) yang ekivalen dengan oksigen terlarut. Iodium yang dibebaskan ini selanjutnya dititrasi dengan larutan standar natrium tiosulfat (Na2S203) dan menggunakan indikator larutan amilum (kanji).
2. Metoda elektrokimia
Cara penentuan oksigen terlarut dengan metoda elektrokimia adalah cara langsung untuk menentukan oksigen terlarut dengan alat DO meter. Prinsip kerjanya adalah menggunakan probe oksigen yang terdiri dari katoda dan anoda yang direndam dalarn larutan elektrolit. Pada alat DO meter, probe ini biasanya menggunakan katoda perak (Ag) dan anoda timbal (Pb). Secara keseluruhan, elektroda ini dilapisi dengan membran plastik yang bersifat semi permeable terhadap oksigen.
Aliran reaksi yang terjadi tersebut tergantung dari aliran oksigen pada katoda. Difusi oksigen dari sampel ke elektroda berbanding lurus terhadap konsentrasi oksigen terlarut. Penentuan oksigen terlarut (DO) dengan cara titrasi berdasarkan metoda WINKLER lebih analitis apabila dibandingkan dengan cara alat DO meter. Hal yang perlu diperhatikan dalam titrasi iodometri ialah penentuan titik akhir titrasinya, standarisasi larutan tiosulfat dan pembuatan larutan standar kaliumbikromat yang tepat. Dengan mengikuti prosedur penimbangan kaliumbikromat dan standarisasi tiosulfat secara analitis, akan diperoleh hasil penentuan oksigen terlarut yang lebih akurat. Sedangkan penentuan oksigen terlarut dengan cara DO meter, harus diperhatikan suhu dan salinitas sampel yang akan diperiksa. Peranan suhu dan salinitas ini sangat vital terhadap akurasi penentuan oksigen terlarut dengan cara DO meter.
Disamping itu, sebagaimana lazimnya alat yang digital, peranan kalibrasi alat sangat menentukan akurasinya hasil penentuan. Berdasarkan pengalaman di lapangan, penentuan oksigen terlarut dengan cara titrasi lebih dianjurkan untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. Alat DO meter masih dianjurkan jika sifat penentuannya hanya bersifat kisaran.
KEBUTUHAN OKSIGEN BIOLOGI (BOD)  
Kebutuhan oksigen biologi (BOD) didefinisikan sebagai banyaknya oksigen yang diperlukan oleh organisme pada saat pemecahan bahan organik, pada kondisi aerobik. Pemecahan bahan organik diartikan bahwa bahan organik ini digunakan oleh organisme sebagai bahan makanan dan energinya diperoleh dari proses oksidasi. Parameter BOD, secara umum banyak dipakai untuk menentukan tingkat pencemaran air buangan. Penentuan BOD sangat penting untuk menelusuri aliran pencemaran dari tingkat hulu ke muara.
Sesungguhnya penentuan BOD merupakan suatu prosedur bioassay yang menyangkut pengukuran banyaknya oksigen yang digunakan oleh organisme selama organisme tersebut menguraikan bahan organik yang ada dalam suatu perairan, pada kondisi yang harnpir sama dengan kondisi yang ada di alam. Selama pemeriksaan BOD, contoh yang diperiksa harus bebas dari udara luar untuk rnencegah kontaminasi dari oksigen yang ada di udara bebas. Konsentrasi air buangan/sampel tersebut juga harus berada pada suatu tingkat pencemaran tertentu, hal ini untuk menjaga supaya oksigen terlarut selalu ada selama pemeriksaan. Hal ini penting diperhatikan mengingat kelarutan oksigen dalam air terbatas dan hanya berkisar ± 9 ppm pads suhu 20°C.  Penguraian bahan organik secara biologis di alam, melibatkan bermacam-macam organisme dan menyangkut reaksi oksidasi dengan hasil akhir karbon dioksida (CO2) dan air (H2O). Pemeriksaan BOD tersebut dianggap sebagai suatu prosedur oksidasi dimana organisme hidup bertindak sebagai medium untuk menguraikan bahan organik menjadi CO2 dan H2O. Reaksi oksidasi selama pemeriksaan BOD merupakan hasil dari aktifitas biologis dengan kecepatan reaksi yang berlangsung sangat dipengaruhi oleh jumlah populasi dan suhu. Karenanya selama pemeriksaan BOD, suhu harus diusahakan konstan pada 20°C yang merupakan suhu yang umum di alam. Secara teoritis, waktu yang diperlukan untuk proses oksidasi yang sempurna sehingga bahan organik terurai menjadi CO2 dan H2O adalah tidak terbatas. Dalam prakteknya dilaboratoriurn, biasanya berlangsung selama 5 hari dengan anggapan bahwa selama waktu itu persentase reaksi cukup besar dari total BOD. Nilai BOD5 hari merupakan bagian dari total BOD dan nilai BOD 5 hari merupakan 70 – 80% dari nilai BOD total. Penentuan waktu inkubasi adalah 5 hari, dapat mengurangi kemungkinan hasil oksidasi ammonia (NH3) yang cukup tinggi. Sebagaimana diketahui bahwa, ammonia sebagai hasil sampingan ini dapat dioksidasi menjadi nitrit dan nitrat, sehingga dapat mempengaruhi hasil penentuan BOD.
            Oksidasi nitrogen anorganik ini memerlukan oksigen terlarut, sehingga perlu diperhitungkan. Dalam  praktek untuk penentuan BOD yang berdasarkan pada pemeriksaan oksigen terlarut (DO), biasanya dilakukan secara langsung atau dengan cara pengenceran.
(Zaifbio,http://zaifbio.wordpress.com/2012/04/16/oksigen-terlarut-do-analisis-oksigen-terlarut-do-dan-kebutuhan-oksigen-biologi-bod/) 
Oksigen  terlarut ( DO ) adalah jumlah oksigen terlarut dalam air yang berasal dari fotosintesa dan absorbsi atmosfer/udara. Oksigen terlarut di suatu perairan sangat berperan dalam proses penyerapan makanan oleh mahkluk hidup dalam air. Umtuk mengetahui kualitas air dalam suatu perairan, dapat dilakukan dengan mengamati beberapa parameter kimia seperti aksigen terlarut (DO). Semakin banyak jumlah DO (dissolved oxygen ) maka kualitas air semakin baik.jika kadar oksigen terlarut yang terlalu rendah akan menimbulkan bau yang tidak sedap akibat degradasi anaerobik yang mungkin saja terjadi. Satuan DO dinyatakan dalam persentase saturasi. Oksigen terlarut dibutuhkan oleh semua jasad hidup untuk pernapasan, proses metabolisme atau pertukaran zat yang kemudian menghasilkan energi untuk pertumbuhan dan pembiakan. Disamping itu, oksigen juga dibutuhkan untuk oksidasi bahan – bahan organik dan anorganik dalam proses aerobik. Sumber utama oksigen dalam suatu perairan berasal dari suatu proses difusi dari udara bebas dan hasil fotosintesis organisme yang hidup dalam perairan tersebut (SALMIN. 2000). Kecepatan difusi oksigen dari udara tergantung dari beberapa faktor seperti kekeruhan air, suhu, salinitas, pergerakan massa air dan udara seperti arcs, gelombang dan pasang surut. ODUM (1971) menyatakan bahwa kadar oksigen dalam air laut akan bertambah dengan semakin rendahnya suhu dan berkurang dengan semakin tingginya salinitas. Pada lapisan permukaaan, kadar oksigen akan lebih tinggi, karena adanya proses difusi antar air dengan udara bebas serta adanya proses fotosintesis. Dengan bertambahnya kedalaman akan terjadi penurunan kadar oksigen terlarut, karena proses fotosintesis semakin berkurang dan kadar oksigen yang ada banyak digunakan untuk pernapasan dan oksidasi bahan – bahan organik dan anorganik. Keadaan oksigen terlarut berlawanan dengan keadaan BOD, semakin tinggi BOD semakin rendah oksigen terlarut. Keperluan organisme terhadap oksigen relatif bervariasi tergantung pada lems, stadium dan aktifitasnya. Kebutuhan oksigen untuk ikan  dalam keadaan diam relatif lebih sedikit dibandingkan dengan ikan pada saat bergerak. Kandungan oksigen terlarut (DO) minimum adalah 2 ppm dalam keadaan normal dan tidak tercemar oleh senyawa beracun. Idealnya, kandungan oksigen terlarut dan tidak boleh kurang dari 1,7 ppm selama waktu 8 jam dengan sedikitnya pada tingkat kejenuhan sebesar 70 % (HUET, 1970). KLH menetapkan bahwa kandungan oksigen terlarut adalah 5 ppm untuk kepentingan wisata bahari dan biota laut ( ANONIMOUS,2004).  Oksigen memegang peranan penting sebagai indikator kualitas perairan, karena oksigen terlarut berperan dalam proses oksidasi dan reduksi bahan organik dan anorganik. Selain itu, oksigen juga menentukan biologik yang dilakukan oleh organisme aerobik dan anaerobik. Dalam kondisi aerobik, peranan oksigen adalah untuk mengoksidasi bahan organik dan anorganik dengan hasil akhirnya adalah nutrien yang ada pada akhirnya dapat memberikan kesuburan perairan. Dalam kondisi anaerobik oksigen yang dihasilkan akan mereduksi senyawa – senyawa kimia menjadi lebih sederhana dalam bentuk nutrien dan gas. Karena proses oksidasi dan reduksi inilah maka peranan oksigen terlarut sangat penting untuk membantu mengurangi beban pencemaran pada perairan secara alami maupun secara perlakuan aerobik yang ditujukan untuk memurnikan air buangan industri dan rumah tangga.
Analisis oksigen terlarut dapat ditentukan dengan 2 macam cara, yaitu :
a.    Metoda titrasi dengan cara WINKLER
Prinsipnya dengan menggunakan titrasi iodometri.  Sampel yang akan dianalisis terlebih dahulu ditambahkan larutan MnCl2 den Na0H - KI, sehingga akan terjadi endapan Mn02. Dengan menambahkan H2SO4 atan HCl maka endapan yang terjadi akan larut kembali dan juga akan membebaskan molekul iodium (I2) yang ekivalen dengan oksigen terlarut. Iodium yang dibebaskan ini selanjutnya dititrasi dengan larutan standar natrium tiosulfat (Na2S203) dan menggunakan indikator larutan amilum (kanji). Reaksi kimia yang terjadi dapat dirumuskan :
MnCI2 + NaOH  ==> Mn(OH)2 + 2 NaCI
2 Mn(OH)2 + O2 ==>   2 MnO2 + 2 H20
MnO2 + 2 KI + 2 H2==>    Mn(OH)2 + I2 + 2 KOH
I2 + 2 Na2S2O3 ==>  Na2S4O6 + 2 NaI          
b.    Metoda elektrokimia
Cara penentuan oksigen terlarut dengan metoda elektrokimia adalah cara langsung untuk menentukan oksigen terlarut dengan alat DO meter. Prinsip kerjanya adalah menggunakan probe oksigen yang terdiri dari katoda dan anoda yang direndam dalam larutan elektrolit. Pada alat DO meter, probe ini biasanyamenggunakan katoda perak (Ag) dan anoda timbal (Pb). Secara keseluruhan, elektroda ini dilapisi dengan membran plastik yang bersifat semi permeable terhadap oksigen. Reaksi kimia yang akan terjadi adalah
Katoda : O2 + 2 H2O + 4e  ==> 4 HO-
Anoda : Pb + 2 HO- ==> PbO + H20 + 2e
Metode Winkler
Prinsipnya dengan menggunakan titrasi iodometri.  Sampel yang akan dianalisis terlebih dahulu ditambahkan larutan MnCl2 den Na0H - KI, sehingga akan terjadi endapan Mn02. Dengan menambahkan H2SO4 atan HCl maka endapan yang terjadi akan larut kembali dan juga akan membebaskan molekul iodium (I2) yang ekivalen dengan oksigen terlarut. Iodium yang dibebaskan ini selanjutnya dititrasi dengan larutan standar natrium tiosulfat (Na2S203) dan menggunakan indikator larutan amilum (kanji). Reaksi kimia yang terjadi dapat dirumuskan :
MnCI2 + NaOH  ==>  Mn(OH)2 + 2 NaCI
Mn(OH)2 + O2 ==>   2 MnO2 + 2 H20
MnO2 + 2 KI + 2 H2==>    Mn(OH)2 + I2 + 2 KOH
\I2 + 2 Na2S2O3 ==>  Na2S4O6 + 2 NaI
Kelebihan dan Kelemahan Metode Winkler
Kelebihan Metode Winkler dalam menganalisis oksigen terlarut (DO) adalah dimana dengan cara titrasi berdasarkan metoda WINKLER lebih analitis, teliti dan akurat  apabila dibandingkan dengan cara alat DO meter. Hal yang perlu diperhatikan dala titrasi iodometri ialah penentuan titik akhir titrasinya, standarisasi larutan tio dan penambahan indikator amilumnya. Dengan mengikuti prosedur yang tepat dan standarisasi tio secara analitis, akan diperoleh hasil penentuan oksigen terlarut yang lebih akurat. Sedangkan cara  DO meter, harus diperhatikan suhu dan salinitas sampel yang akan diperiksa. Peranan suhu dan salinitas ini sangat vital terhadap akurasi penentuan oksigen terlarut dengan cara DO meter. Disamping itu, sebagaimana lazimnya alat yang digital, peranan kalibrasi alat sangat menentukan akurasinya hasil penentuan. Berdasarkan pengalaman di lapangan, penentuan oksigen terlarut dengan cara titrasi lebih dianjurkan untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. Alat DO meter masih dianjurkan jika sifat penentuannya hanya bersifat kisaran.
Kelemahan Metode Winkler dalam menganalisis oksigen terlarut (DO) adalah dimana dengan cara WINKLER penambahan indikator amylum harus dilakukan pada saat mendekati titik akhir titrasi agar amilum tidak
membungkus iod karena akan menyebabkan amilum sukar bereaksi untuk kembali ke senyawa semula. Proses titrasi harus dilakukan sesegera mungkin, hal ini disebabkan karena I2 mudah menguap. Dan ada yang harus diperhatikan dari titrasi iodometri yang biasa dapat menjadi kesalahan pada titrasi iodometri yaitu penguapan I2, oksidasi udara dan adsorpsi I2 oleh endapan.
Penanggulangan kelebihan/kekurangan kadar oksigen terlarut
Cara untuk menanggulangi jika kelebihan kadar oksigen terlarut adalah dengan cara :
1.    Menaikkan suhu/temperatur air, dimana jika temperatur naik maka kadar oksigen terlarut akan menurun.
2.    Menambah kedalaman air, dimana semakin dalam air tersebut maka semakin kadar oksigen terlarut akan menurun karena proses fotosintesis semakin berkurang dan kadar oksigen digunakan untuk pernapasan dan oksidasi bahan – bahan organik  dan anorganik.
Cara untuk menanggulangi jika kekurangan kadar oksigen terlarut adalah dengan cara:
1.Menurunkan suhu/temperatur air, dimana jika temperatur turun maka kadar oksigen terlarut akan naik.
2.Mengurangi kedalaman air, dimana semakin dalam air tersebut maka semakin kadar oksigen terlarut akan naik karena proses fotosintesis semakin meningkat.
3.Mengurangi bahan – bahan organik dalam air, karena jika banyak terdapat bahan organik dalam air maka kadar oksigen terlarutnya rendah.
4. Diusahakan agar air tersebut mengalir.
(http://teknologikimiaindustri.blogspot.com/2011/02/oksigen-terlarut-ot-dissolved-oxygen-do.html)


Suarez Dinilai Punya Potensi untuk Memenangi Semua Trofi

Liverpool - Luis Suarez tampil sangat bagus bersama Liverpool di musim ini. Penyerang tim nasional Uruguay itupun dinilai mempunyai kemampuan untuk memenangi semua trofi.
Di Liga Inggris musim ini, Suarez Sudah tampil sebanyak 28 kali. Dia mampu memberukan kontribusi sebanyak 29 gol dan 20 assist buat The Reds .
Seiring dengan perfora apik Suarez itu, Liverpool mampu memetik sembilan kali kemenangan beruntun. 'Si Merah' pun kini nangkring di posisi pertama klasemen Premier League, dengan raihan 74 angka hasil dari 33 kali beraga.
Dengan Liga Inggris yang tinggal menyisakan lima laga, maka Liverpool pun mempunyai kans besar untuk menjadi juara.
Soal kemampuan Suarez, eks striker Liverpool Robbie Fowler pun mempunyai penilaian. Striker 27 tahun itu disebut punya potensi besar untuk memenangi semua gelar.
"Suarez seharushnya bisa memenangi semua, dia sudah menunjukkan performa yang begitu baik," kata Fowler di Sports Mole .
"Sungguh menggembirakan bisa melihat dia, dan saya tahu bahwa dia masih menyimpan sedikit hal lebih dari sekadar mencetak gol dalam lokernya, dengan assist dan pergerakan dan luar biasa."
"Saya pikir dia mempunyai semuanya. Saya suka untuk datang ke pertandingan di mana Anda mendapatkan salah pemain seperti ini yang membuat Anda tak mau beranjak dari tepi kursi," imbuhnya.


Sunday, April 6, 2014

West Ham VS Liverpool

Kemenangan yang kesembilan kalinya secara berturut-turut mengantarkan LIVERPOOL kembali kepuncak klasemen menggeser Chelsea setelah berhasil menjinakkan West Ham United dengan skor 1 : 2. gol pertama LIVERPOOL diciptakan oleh Gerrard pada menit  44' melalui titik penalti menyusul Handsball yang dilakukan pemain bertahan West Ham. West Ham berhasil menyamakan kedudukan disisa tambahan waktu babak pertama melalui Guy Damel, skor 1 : 1. Gol ini berbau kontroversi lantaran Andy Carrol tampak melakukan pelanggaran terhadap Simon Mignolet sebelum bola jatuh dan disambar oleh Demel. Wasit pun sempat berdiskusi dengan asistennya sebelum gol itu disahkan. LIVERPOOL benar-benar ingin tetap menjaga kans juara setelah Gerrard kembali menciptakan gol melalui titik putih setelah John Flanagan dijatuhkan dikotak penalti oleh kiper West Ham United, skorpun berubah menjadi 1 : 2 dan bertahan hingga peluit panjang ditiupkan. Pekan depan LIVERPOOL siap menjamu Man. City di Anfield... YNWA. GO LIVERPOOL !!!!

Saturday, April 5, 2014

Kamar Tidur

NAMA  : MARNAWATI
NIM       : 71.3.221.11.1.O13
KELAS    : II.A
Kamar tidur berarti suatu tempat yang telah dikhususkan untuk tempat kita bersantai dan menyegarkan diri. Tempat untuk istirahat sejenak, dan bersantai sementara.
Kamar tidur disebut juga sebagai suatu tempat khusus[berbagai ide /rancangan untuk menghiasinya menurut selera/keinginan] yg berguna untuk melepaskan segala kepenatan kita/capai untuk istirahat ,menenangkan pikiran dari segala aktivitas kita masing -2 untuk bisa tidur dengan tenang dan nyenyak.
FUNGSI TEMPAT TIDUR YAITU:
*      Fungsi fisik dari kamar tidur adalah tempat berisitrahat.
*      Fungsi psikologis, kamar harus menjamin kenyamanan pricavy, memberi perlindungan serta tempat yang mendukung kita untuk lebih introspeksi.
  • Prinsip Perawatan Tempat Tidur
a). Tempat tidur klien harus selalu bersih dan rapih.
b). linen diganti sesuai kebutuhan dan sewaktu-waktu, jika kotor.
c). Pengguaan linan bersih harus sesuai kebutuhan dan tidak boros.
  • Hal-Hal Yang Harus diPerhatikan dalam Perwatan Tempat Tidur
a). Hindari kontaminasi pada linen bersih.
b). Ketika akan mengganti linen pada tmpat tidur klien, bawa linen sesuai kebutuhan.jangan membawa linen berlebihan untuk menghindari terjadinya kontaminasi kuman atau mikroorganisme dan infeksi nosokimial dari satu klien ke klien lain.
c). Pada saat memasang linen bersih, bentngkan linen di atas tempat tidur, jangan di kibaskan.
d). jangan menempatkan linen kotor pada tempat tidur klien, meja atau peralatan klien lainnya.
e). saat memasang linen atau alat tenun pada tempat tidur klien, gunakan cara yang efektif dan kerjakan pada satu sisi dulu setelah selesai baru pindah ke sisi lain.
f). Tempatkan linen atau alat tenun yang kotor pada tempat yang bertutup (ember yang ada tutupnya). Bawa dengan hati-hati jangan menyentuh pakaian perawat dan cuci tangan setelahnya.
g). Perawat harus tetap memperhatikan keadaan umum klien selama melaksanakan tindakan.


WC & Kamar Mandi

WC & Kamar Mandi

Nama              : Ilham Wahyudi
NIM                : PO.71.3.221.11.1.008
Kelas               : II - A



Kamar mandi merupakan tempat yang paling menyenangkan untuk membersihkan diri, maka kamar mandi harus terlihat bersih dan menyenangkan agar kita betah berada di dalamnya. Kebersihan kamar mandi juga menjadi cerminan diri sang pemilik rumah. Tetapi dengan kamar mandi yang bau dan kotor pastinya dapat mempengaruhi kondisi rumah secara luas. Oleh karena itu kita perlu merawat kondisi dan kebersihan dari kamar mandi tersebut.



Manfaat Kloset Jongkok

Banyak dari kita yang belum tahu manfaat kloset jongkok, bagi yang terbiasa dengan kloset duduk mungkin agak risih jika menggunakan kloset jongkok, demikian juga sebaliknya. Untuk ibu hamil dan orang lanjut usia kloset jongkok mungkin sangat menyiksa karena otot mereka harus bekerja extra untuk dapat menahan beban. Namun untuk orang biasa kloset jongkok ternyata mempunyai beberapa manfaat, diantaranya :
1. Sulit untuk tertular kuman dan bakteri
2. Melatih otot untuk menahan berat badan.
3. Melatih kekuatan kaki dan otot kaki.
4. Melatih otot dasar panggul dan membuat pantat lebih sexy.
5. Posisi jongkok membantu kotoran lebih mudah keluar karena otot-otot dinding perut kontraksinya lebih bagus.
6. Untuk perempuan jika selesai buang air kecil, cebok dari saluran kencing ke depan atau ke atas. Jika BAB lakukan dari depan ke belakang. Teknik ini dimaksudkan untuk menghindari kuman masuk ke dalam saluran kencing. Pada kloset duduk, jika ada kuman akan menempel pada pinggiran kloset. Usahakan sebelum menggunakan kloset duduk pada toilet umum, pinggiran kloset harus bersih. Jika keadaan terpaksa, usahakan pantat tidak menyentuh dudukan kloset. Hal ini untuk menghindari kuman, jika ada yang menempel.
Namun ada jg sedikit kekurangan dari kloset jongkok, yaitu :
1. Tidak bisa digunakan oleh orang tua lanjut usia, orang cacat, atau pengidap obesitas.
2. Memicu timbulnya atritis.
3. Meningkatkan tekanan pada lutut. (Hal ini dapat dicegah dengan meletakkan sepenuhnya kedua telapak kaki di lantai dan postur tubuh yang tepat.)