Kehidupan mikroorganisme, seperti ikan dan hewan air
lainnya, tidak terlepas dari kandungan oksigen yang terlarut di dalam air,
tidak berbeda dengan manusia dan mahluk hidup lainnya yang ada di darat, yang
juga memerlukan oksigen dari udara agar tetap dapat bertahan. Air yang tidak
mengandung oksigen tidak dapat memberikan kehidupan bagi mikro organisme, ikan
dan hewan air lainnya. Oksigen yang terlarut di dalam air sangat penting
artinya bagi kehidupan.
Untuk memenuhi kehidupannya, manusia tidak hanya tergantung
pada makanan yang berasal dari daratan saja (beras, gandum, sayuran, buah,
daging, dll), akan tetapi juga tergantung pada makanan yang berasal dari air
(ikan, kerang, cumi-cumi, rumput laut, dll).
Tanaman yang ada di dalam air, dengan bantuan sinar
matahari, melakukan fotosintesis yang menghasilkan oksigen. Oksigen yang
dihasilkan dari fotosintesis ini akan larut di dalam air. Selain dari itu,
oksigen yang ada di udara dapat juga masuk ke dalam air melalui proses difusi
yag secara lambat menembus permukaan air. Konsentrasi oksigen yang terlarut di
dalam air tergantung pada tingkat kejenuhan air itu sendiri. Kejenuhan air
dapat disebabkan oleh koloidal yang melayang di dalam air oleh jumlah larutan
limbah yang terlarut di dalam air. Selain dari itu suhu air juga mempengaruhi
konsentrasi oksigen yang terlarut di dalam air. Tekanan udara dapat pula
mempengaruhi kelarutan oksigen di dalam air. Tekanan udara dapat pula
mempengaruhi kelarutan oksigen di dalam air karena tekanan udara mempengaruhi
kecepatan difusi oksigen dari udara ke dalam air.
Kemajuan industri dan teknologi seringkali berdampak pula
terhadap keadaan air lingkungan, baik air sungai, air laut, air danau maupun
air tanah. Dampak ini disebabkan oleh adanya pencemaran air yang disebabkan
oleh berbagai hal seperti yang telah diuraikan di muka. Salah satu cara untuk
menilai seberapa jauh air lingkungan telah tercemar adalah dengan melihat
kandungan oksigen yang terlarut di dalam air.
Pada umumnya air lingkungan yang telah tercemar kandungan
oksigennya sangat rendah. Hal itu karena oksigen yang terlarut di dalam air
diserap oleh mikroorganisme untuk memecah/mendegradasi bahan buangan organik
sehingga menjadi bahan yang mudah menguap (yang ditandai dengan bau busuk).
Selain dari itu, bahan buangan organik juga dapat bereaksi dengan oksigen yang
terlarut di dalam air organik yang ada di dalam air, makin sedikit sisa
kandungan oksigen yang terlarut di dalamnya. Bahan buangan organik biasanya
berasal dari industri kertas, industri penyamakan kulit, industri pengolahan
bahan makanan (seperti industri pemotongan daging, industri pengalengan ikan,
industri pembekuan udang, industri roti, industri susu, industri keju dan
mentega), bahan buangan limbah rumah tangga, bahan buangan limbah pertanian,
kotoran hewan dan kotoran manusia dan lain sebagainya.
Dengan melihat kandungan oksigen yang terlarut di dalam air
dapat ditentukan seberapa jauh tingkat pencemaran air lingkungan telah terjadi.
Cara yang ditempuh untuk maksud tersebut adalah dengan uji :
1. COD, singkatan dari Chemical
Oxygen Demand, atau kebutuhan oksigen kimia untuk reaksi oksidasi terhadap
bahan buangan di dalam air.
2. BOD singkatan dari Biological
Oxygen Demand, atau kebutuhan oksigen biologis untuk memecah bahan buangan di
dalam air oleh mikroorganisme.
Melalui kedua cara tersebut dapat ditentukan tingkat
pencemaran air lingkungan. Perbedaan dari kedua cara uji oksigen yang terlarut
di dalam air tersebut secara garis besar adalah sebagai berikut ini.
chemical oxygen demand adalah kapasitas air untuk
menggunakan oksigen selama peruraian senyawa organik terlarut dan mengoksidasi
senyawa anorganik seperti amonia dan nitrit. biological (biochemical) oxygen
demand adalah kuantitas oksigen yang diperlukan oleh mikroorganisme aerob dalam
menguraikan senyawa organik terlarut. jika BOD tinggi maka dissolved oxygen
(DO) menurun karena oksigen yang terlarut tersebut digunakan oleh bakteri.
akibatnya ikan dan organisme air
hubungan keduanya adalah sama-sama untuk menentukan kualitas air, tapi BOD lebih cenderung ke arah cemaran organik..
hubungan keduanya adalah sama-sama untuk menentukan kualitas air, tapi BOD lebih cenderung ke arah cemaran organik..
Dalam proses penanganan air limbah biologis dengan sistem
aerobik, oksigen menjadi penting untuk penurunan kadar BOD dan COD yang
efektif.
Tingkat Oksigen terlarut yang Positif harus dipertahankan
dalam pabrik penanganan biologis aerobik untuk memungkinkan biomass mencernakan
BOD dan COD secara optimal. Pada saat aerasi biasa digunakan, oksigen dengan
tingkat kemurnian yang tinggi menawarkan lebih banyak oksigen tingkat tinggi
dan penurunan kadar COD daripada sistem aerasi yang konvensional.
Proses Oxy Dep Air Products telah dikembangkan untuk
menggunakan oksigen dalam proses pengaliran pelumas yang diaktifkan (ASP) dalam
bentuk yang efisien. Penggunaan oksigen Oxy-Dep atau proses hibridasi udara
oksigen secara luar biasa telah meningkatkan kapasitas ASP untuk pemindahan
kontaminasi.
No comments:
Post a Comment